“Semesta itu seluruhnya gulita. Ia
hanya akan diterangi oleh wujud Allah. Siapa yang melihat semesta, namun tidak
melihat-Nya disana atau tidak melihat-Nya ketika, sebelum, atau sesudah melihat
semesta, berarti ia telah disilaukan oleh cahaya-cahaya lain dan terhalang dari
surya makrifat karena tertutup tebalnya awan dunia”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Di mata para ahli syuhud (orang yang menyaksikan kehadiran
Allah dalam segala sesuatu), dunia ini tidak berwujud. Yang membuat dunia ini
tampak hanyalah wujud Allah semata, persis seperti pancaran sinar matahari yang
masuk kedalam sebuah lentera berkaca. Tak ada wujud, kecuali wujud Yang
Mahabenar. Dengan kemunculan Allah pada segala sesuatu, semuanya menjadi ada,
sesuai tabiatnya masing-masing. Aslinya, mereka tidak berwujud dengan sendirinya.
Jika demikian, barang siapa yang
melihat alam semesta ini tanpa merasakan kehadiran Allah di sana, berarti ia
telah kehilangan nur ilahi (cahaya
Allah) yang membuatnya mendapat musyahadah.
Disamping itu, ia juga tidak mungkin akan mendapat makrifat karena ia telah
disilaukan oleh semesta ini.
Di sini Ibnu Atha’illah menyinggung
tentang bermacam-macam tingkatan ahli syuhud
dalam memandang Allah. Di antara mereka ada yang menyaksikan Sang Pencipta
terlebih dahulu sebelum menyaksikan ciptaan-Nya. Jika pandangannya jatuh pada
suatu benda, ia akan menyaksikan keberadaan Yang Mahabenar dan bahwa hanya Dia
yang menggerakkan dan mendiamkannya. Itu terjadi sebelum di benaknya terbesit
apakah benda itu manusia ataukah domba, tinggi ataukah pendek, dsb.
Ada juga yang menyaksikan Tuhan
setelah tahu bahwa benda yang disaksikannya itu adalah binatang. Ada yang
menyaksikan Tuhan tepat di saat ia menyaksikan sebuah benda. Adapula yang
menyaksikan Tuhan pada benda itu.
Hikmah ini teramat sulit untuk
dijabarkan karena semua pengalaman di atas tidak bisa diungkapkan melalui
ucapan atau tulisan, namun hanya bisa dirasakan. Orang yang mengalami syuhud akan kehilangan kata-kata untuk
menjelaskannya.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar