Senin, 28 September 2015

Al-Hikam 136

“Orang yang menghormatimu sebenarnya menghormati indahnya tutup Allah yang diberikan kepadamu. Oleh karena itu, pujian hanya layak diberikan kepada Dzat Yang Menutupi (aibmu); bukan kepada orang yang menaruh hormat dan berterima kasih kepadamu.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Orang yag mendekati dan mencintaimu atau berterima kasih kepadamu tak lain dikarenakan keindahan tirai Allah yang diberikan kepadamu. Tanpa tirai itu, mereka tidak akan datang kepadamu, tidak mencintaimu, dan tidak pula melihat kepadamu dengan keramahan. Hal itu dikarenakan jika mereka mengetahui apa yang ada padamu, niscaya mereka akan merendahkanmu dan menganggap dirimu buruk, bahkan mereka akan menghindar darimu.
Saat itulah segala puji hanya layak diberikan kepada Dzat Yang Menutupi aibmu, bukan kepada orang yang menghormati dan berterima kasih kepadamu. Jangan kau berterima kasih kepada orang itu, kecuali atas kebaikan yang diberikannya, bukan karena ia orang yang menghormatimu dengan sebenar-benarnya karena tak ada yang memuliakanmu dengan sebenarnya, kecuali Allah semata.
Orang yang didatangi, dicintai, dan dimuliakan oleh manusia kadang melakukan kesalahan sehingga pujian dan sanjungan kepadanya tidak tepat. Manusia yang memujinya sama saja dengan zalim. Ia juga kadang salah dengan melihat pada dirinya sifat-sifat terpuji yang layak mendapat kemuliaan. Maka dari itu, mereka yang memujinya termasuk orang yang bodoh. Mereka bodoh karena hanya melihat kepada amalnya dan lupa kepada karunia Allah atasnya. Oleh karena itu, Ibnu Atha’illah mengingatkan dari dua kesalahan ini.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

1 komentar:

  1. Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin

    BalasHapus