Sabtu, 12 September 2015

Al-Hikam 117

“Dia memerintahkanmu di dunia ini untuk merenungkan ciptaan-Nya, dan di akhirat Dia akan menyingkapkan untukmu kesempurnaan Dzat-Nya.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Allah memerintahkanmu di dunia ini untuk memerhatikan ciptaan-Nya agar dengan mata batinmu kau melihat-Nya tampak di sana. Allah swt. berfirman, “Katakanlah, ‘Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.’” (QS. Yunus [10]: 101).
Dengan begitu, di akhirat kelak, Dia akan menyingkapkan untukmu kesempurnaan Dzat-Nya agar kau melihat-Nya dengan mata batinmu. Kemampuan seorang hamba melihat Tuhannya bergantung pada kadar penampakan-Nya di hadapan mereka.
Di dunia, mereka melihat-Nya tampak di alam semesta dengan cahaya mata batin mereka karena Allah menampakkan Diri kepada mereka dari balik hijab mereka sendiri, yaitu alam semesta tersebut. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk mengamati dan merenungkan ciptaan-Nya. Di akhirat, mereka akan melihat-Nya langsung tanpa hijab dengan cahaya mata kepala mereka. Itu tak mustahil terjadi.
Inilah puncak dari tajalli (penampakan Allah) dan kasyaf (ketersingkapan Allah) di dunia yang dialami khusus oleh orang-orang ‘arif. Di akhirat, tajalli dan kasyaf ini akan dialami oleh seluruh kaum mukminin.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar