“Dia memerintahkanmu di dunia ini
untuk merenungkan ciptaan-Nya, dan di akhirat Dia akan menyingkapkan untukmu
kesempurnaan Dzat-Nya.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Allah memerintahkanmu di dunia ini untuk memerhatikan
ciptaan-Nya agar dengan mata batinmu kau melihat-Nya tampak di sana. Allah swt.
berfirman, “Katakanlah, ‘Perhatikanlah
apa yang ada di langit dan di bumi.’” (QS. Yunus [10]: 101).
Dengan begitu, di akhirat kelak, Dia akan
menyingkapkan untukmu kesempurnaan Dzat-Nya agar kau melihat-Nya dengan mata
batinmu. Kemampuan seorang hamba melihat Tuhannya bergantung pada kadar
penampakan-Nya di hadapan mereka.
Di dunia, mereka melihat-Nya tampak di alam semesta dengan
cahaya mata batin mereka karena Allah menampakkan Diri kepada mereka dari balik
hijab mereka sendiri, yaitu alam semesta tersebut. Oleh sebab itu, Allah
memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk mengamati dan merenungkan ciptaan-Nya. Di
akhirat, mereka akan melihat-Nya langsung tanpa hijab dengan cahaya mata kepala
mereka. Itu tak mustahil terjadi.
Inilah puncak dari tajalli
(penampakan Allah) dan kasyaf
(ketersingkapan Allah) di dunia yang dialami khusus oleh orang-orang ‘arif. Di akhirat, tajalli dan kasyaf ini
akan dialami oleh seluruh kaum mukminin.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar