“Kalau bukan karena keindahan
tutup-Nya, tentulah tiada amal yang layak diterima.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Kalau bukan karena tirai-Nya yang indah, tentu tidak
satupun amal yang diterima-Nya karena seorang hamba selalu diuji dengan
pandangannya terhadap diri sendiri dan kebahagiaannya dengan amalnya. Selain
itu, ia juga selalu menisbatkan amalnya itu kepada diri dan kemampuannya.
Terkadang ia membuka hijabnya di depan orang sehingga ia menjadi riya’ dan mengharap pujian manusia.
Semua ini akan menjadi syirik tersamar yang dapat merusak keikhlasan. Sementara
itu, keikhlasan adalah syarat diterimanya sebuah amal.
Dengan demikian, sampainya seorang murid kepada Allah bergantung pada
karunia dan kemulian-Nya, bukan atas perjuangan dan kerja kerasnya. Sekiranya
ia berkata, “Jika bukan karena karunia Allah,” tentu akan lebih utama baginya
daripada bersikap sombong.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin
BalasHapus