Senin, 14 September 2015

Al-Hikam 133

“Kalau bukan karena keindahan tutup-Nya, tentulah tiada amal yang layak diterima.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Kalau bukan karena tirai-Nya yang indah, tentu tidak satupun amal yang diterima-Nya karena seorang hamba selalu diuji dengan pandangannya terhadap diri sendiri dan kebahagiaannya dengan amalnya. Selain itu, ia juga selalu menisbatkan amalnya itu kepada diri dan kemampuannya. Terkadang ia membuka hijabnya di depan orang sehingga ia menjadi riya’ dan mengharap pujian manusia. Semua ini akan menjadi syirik tersamar yang dapat merusak keikhlasan. Sementara itu, keikhlasan adalah syarat diterimanya sebuah amal.
Dengan demikian, sampainya seorang murid kepada Allah bergantung pada karunia dan kemulian-Nya, bukan atas perjuangan dan kerja kerasnya. Sekiranya ia berkata, “Jika bukan karena karunia Allah,” tentu akan lebih utama baginya daripada bersikap sombong.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

1 komentar:

  1. Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin

    BalasHapus