“Dia menutup cahaya batin dengan
tebalnya perbuatan lahir untuk memuliakannya, sehingga tidak menjadi murah
lantaran mudah terlihat orang dan tidak diseru dengan lisan yang menyebutkan
ketenarannya.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Allah menutup cahaya hati para wali-Nya dengan
perbuatan lahir mereka dan profesi yang mereka geluti dalam kehidupan
sehari-hari karena perbuatan lahir para wali itu dapat menghalangi orang lain
untuk melihat cahaya hati mereka. Allah melakukan itu demi memuliakan cahaya
batin sehingga tidak murah dan tidak tergoda oleh popularitas karena ia
memiliki kedudukan tinggi dan rawan godaan. Allah memuliakannya agar ia tidak
diobral karena mudah dilihat. Allah menjaganya dari ketenaran di antara makhluk
agar tidak menyebabkan terhina di tengah mereka. Hal ini sudah dijelaskan Ibnu
Atha’illah dalam hikmahnya, “Mahasuci Allah yang telah menutup rahasia
keistimewaan dengan ditampakkannya sifat-sifat kemanusiaan.”
Allah menutup cahaya dan rahasia keistimewaan itu tak
lain sebagai bentuk rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kaum mukmin. Hal itu
disebabkan, jika rahasia kewalian itu ditampakkan pada seseorang, niscaya orang
itu akan dituntut untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yang tak mampu
dilakukannya. Jika ia kurang dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban itu, ia
akan terjebak pada sesuatu yang dilarang.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar