“Tiada sesuatu yang lebih
menuntutmu, kecuali kebutuhan mendesak. Tidak ada pula yang dapat mempercepat
tibanya pemberian selain rasa hina dan butuh.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Kebutuhan mendesak seorang hamba merupakan sifat
terkhusus ‘ubudiyah-nya kepada Allah.
Oleh sebab itu, tak ada sesuatupun yang lebih menuntut seorang hamba, kecuali
perasaan mendesak itu. Maknanya, sebaik-baik peminta adalah kebutuhan mendesak;
Ibnu Atha’illah mengumpamakan kebutuhan mendesak ini dengan sosok ‘peminta’.
Kebutuhan mendesak adalah sikap menampakkan kefakiran
yang sangat sehingga berkonotasi bahwa kau tak memiliki daya dan upaya apa-apa,
serta tidak menemukan satupun sebab yang bisa kau jadikan sandaran untuk
mendapatkannya. Keadaanmu sama dengan keadaan orang yang tenggelam di laut atau
yang tersesat di hutan. Kau tak mendapati sesuatupun yang dapat
menyejahterakanmu, kecuali Tuhanmu dan tak berharap keselamatan dari
kebinasaanmu, kecuali dari-Nya.
Tak ada yang dapat mempercepat tibanya pemberian
selain rasa hina dan rasa butuh karena kehinaan dan rasa butuh merupakan dua
sifat yang ada pada seseorang yang terdesak. Keduanya tentu akan mempercepat
pemberian Allah kepada hamba-Nya yang memiliki sifat itu.
Allah swt. berfirman, “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu
adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Oleh karena itu, bertakwalah kepada
Allah supaya kamu mensyukuri-Nya.” (QS. ali Imran [3]: 123). Karena kondisi
itulah, mereka pun akhirnya mendapatkan pertolongan dan kemenangan dari Allah.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin
BalasHapus