Senin, 14 September 2015

Al-Hikam 131

“Tiada sesuatu yang lebih menuntutmu, kecuali kebutuhan mendesak. Tidak ada pula yang dapat mempercepat tibanya pemberian selain rasa hina dan butuh.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Kebutuhan mendesak seorang hamba merupakan sifat terkhusus ‘ubudiyah-nya kepada Allah. Oleh sebab itu, tak ada sesuatupun yang lebih menuntut seorang hamba, kecuali perasaan mendesak itu. Maknanya, sebaik-baik peminta adalah kebutuhan mendesak; Ibnu Atha’illah mengumpamakan kebutuhan mendesak ini dengan sosok ‘peminta’.
Kebutuhan mendesak adalah sikap menampakkan kefakiran yang sangat sehingga berkonotasi bahwa kau tak memiliki daya dan upaya apa-apa, serta tidak menemukan satupun sebab yang bisa kau jadikan sandaran untuk mendapatkannya. Keadaanmu sama dengan keadaan orang yang tenggelam di laut atau yang tersesat di hutan. Kau tak mendapati sesuatupun yang dapat menyejahterakanmu, kecuali Tuhanmu dan tak berharap keselamatan dari kebinasaanmu, kecuali dari-Nya.
Tak ada yang dapat mempercepat tibanya pemberian selain rasa hina dan rasa butuh karena kehinaan dan rasa butuh merupakan dua sifat yang ada pada seseorang yang terdesak. Keduanya tentu akan mempercepat pemberian Allah kepada hamba-Nya yang memiliki sifat itu.
Allah swt. berfirman, “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah supaya kamu mensyukuri-Nya.” (QS. ali Imran [3]: 123). Karena kondisi itulah, mereka pun akhirnya mendapatkan pertolongan dan kemenangan dari Allah.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

1 komentar:

  1. Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin

    BalasHapus