“Allah memberimu ilham untuk
mengeluarkanmu dari penjara wujudmu dan membawamu ke angkasa penyaksianmu.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Makna “penjara wujud” ialah kungkungan sifat-sifatmu yang menghambatmu
menyaksikan Tuhanmu, ibarat penjara yang membatasi gerak para narapidana.
Maksud “angkasa penyaksian” adalah kesempatanmu menyaksikan
Tuhanmu. Ia diumpamakan ruang angkasa yang tiada batas dan tanpa ada yang
menghalangi pandangan mata.
Seseorang berkata, “Penjaramu adalah dirimu sendiri. Jika kau keluar dari sana, kau akan mengalami
kebahagiaan yang abadi.”
Hikmah ini menegaskan bahwa pemilik ilham itu hanya satu.
Demikian pula buahnya yaitu datang ke hadirat-Nya. Hikmah ini juga bisa diartikan
bahwa Allah selalu melimpahkan untukmu ilham agar kau sampai kepada-Nya. Dengan ilham yang datang
kepadamu, kaupun
sibuk melakukan bermacam ketaatan dan mujahadah.
Namun, di saat
sifat-sifat
burukmu masih bercokol di hatimu, yang menyebabkan kau tidak ikhlas
beribadah, Dia akan
mengirimkan ilham lain yang akan menyelamatkanmu dari hal itu dan membuatmu
ikhlas.
Ketika kau ikhlas, mungkin kau akan mengandalkan
keikhlasanmu itu sebagai jaminan diterimanya amalmu dan sampainya dirimu di
hadapan Tuhan dengan keikhlasanmu itu. Tentu, tindakan ini adalah salah. Oleh
karena itu, ilham
berikutnya akan datang. Dengan ilham, itu kau tidak lagi melihat dirimu
sendiri dan hanya melihat Tuhanmu dengan mata batinmu.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar