Jumat, 29 Mei 2015

Al-Hikam 60

“Janganlah senang lantaran kau bisa melakukan ketaatan, tetapi senanglah lantaran ketaatan itu dikaruniakan Allah kepadamu. “Katakanlah, Berkat karunia dan rahmat Allahlah hendaknya mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.’” (QS. Yunus [10]:58)
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

            Jangan merasa senang jika kau mampu melakukan sebuah ketaatan. Sikap seperti itu adalah sikap tercela, terlarang, dan dapat membatalkan ketaatan. Yang semestinya membuatmu senang bukanlah kemampuanmu melakukan ketaatan, tetapi karena Allah telah menganugerahkan ketaatan itu kepadamu. Inilah sikap yang terpuji dan diharapkan dari seorang hamba. Inilah bentuk kesyukuran seorang hamba atas karunia tersebut.
            Ibnu Atha’illah mendasari hikmah ini atas firman Allah, “Katakanlah, ‘Berkat karunia dan rahmat Allahlah hendaknya mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.’” (QS. Yunus [10]: 58)
            Ketaatan yang bisa dilakukan seorang hamba merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang Allah kepadanya. Oleh karena itu, ia patut berbahagia atas hal itu, bukan atas upayanya menjalankan ketaatan itu.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

1 komentar:

  1. Bismillahirrohmaanirrohiim
    Mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin

    BalasHapus