Sabtu, 30 Mei 2015

Al-Hikam 66

“Siapa yang tidak mensyukuri nikmat, akan kehilangan nikmat itu. Siapa yang mensyukurinya, berarti ia telah mengikat nikmat itu dengan tali yang kuat.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

            Syukur nikmat akan membuat nikmat itu abadi dan semakin bertambah. Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)
            Sementara itu, kufur nikmat akan menyebabkan nikmat itu hilang. Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengunah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11)
            Artinya, jika mereka mengubah ketaatan mereka, yaitu dengan tidak mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya, Allah tidak akan memberi mereka kebaikan dan kemurahan-Nya.
            Syukur nikmat bisa diwujudkan dengan hati, yaitu kau sadar bahwa semua nikmat berasal dari Allah. Allah swt. berfirman, “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu maka dari Allahlah (datangnya).” (QS. An-Nahl [16]:53 )
            Bisa pula diwujudkan dengan lisan, yaitu dengan membicarakan nikmat tersebut. Allah swt. berfirman, “Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu siarkan (bicarakan).” (QS. Adh-Dhuha [93]: 11)
            Bisa juga dilakukan dengan anggota tubuh, misalnya dengan menggunakan di jalan ketaatan kepada Allah dan menjauhkannya dari hal yang tidak diridhai-Nya.

(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

1 komentar:

  1. Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin

    BalasHapus