“Siapa yang tidak mensyukuri nikmat,
akan kehilangan nikmat itu. Siapa yang mensyukurinya, berarti ia telah mengikat
nikmat itu dengan tali yang kuat.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--
Syukur
nikmat akan membuat nikmat itu abadi dan semakin bertambah. Allah swt.
berfirman, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim
[14]: 7)
Sementara
itu, kufur nikmat akan menyebabkan nikmat itu hilang. Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengunah
keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11)
Artinya,
jika mereka mengubah ketaatan mereka, yaitu dengan tidak mensyukuri nikmat yang
diberikan-Nya, Allah tidak akan memberi mereka kebaikan dan kemurahan-Nya.
Syukur
nikmat bisa diwujudkan dengan hati, yaitu kau sadar bahwa semua nikmat berasal
dari Allah. Allah swt. berfirman, “Dan
apa saja nikmat yang ada pada kamu maka dari Allahlah (datangnya).” (QS.
An-Nahl [16]:53 )
Bisa
pula diwujudkan dengan lisan, yaitu dengan membicarakan nikmat tersebut. Allah
swt. berfirman, “Dan terhadap nikmat
Tuhanmu maka hendaklah kamu siarkan (bicarakan).” (QS. Adh-Dhuha [93]: 11)
Bisa
juga dilakukan dengan anggota tubuh, misalnya dengan menggunakan di jalan
ketaatan kepada Allah dan menjauhkannya dari hal yang tidak diridhai-Nya.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin
BalasHapus