“Cahaya adalah tentara qalbu dan
kegelapan adalah prajurit nafsu. Jika Allah ingin menolong hamba-Nya, Allah
akan membantunya dengan bala tentara cahaya dan memutus bantuan prajurit
kegelapan dan keduniaan.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Dengan iringan tentara qalbu
(cahaya), hati bisa sampai ke hadirat Allah dengan mudah daan selamat,
sebagaimana seorang raja yang diiringi bala tentaranya menuju tujuannya, yaitu
mengalahkan musuh. Inilah pengertian yang dapat kita petik dari hikmah di atas.
“Kegelapan”, yang merupakan tabiat
seorang hamba, dianggap sebagai bala bantuan dan prajurit nafsu yang mengiringi
seorang hamba sampai kepada tujuan, yaitu meraih keduniaan.
Perang antara hati dan nafsu akan
terus berlangsung sepanjang waktu. Jika Allah ingin membantu hamba-Nya
mengalahkan nafsu-nya, Dia akan mengirimkan bala bantuan-Nya, ia akan menyadari
keburukan syahwat yang menghambatnya untuk sampai kepada Allah. Selain
itu, Allah juga akan membinasakan prajurit
kegelapan dan tipuan dunia yang akan membantu nafsu.
Sebaliknya, jika Allah ingin
menghinakan seorang hamba, Dia akan memberinya prajurit kegelapan. Hati yang
cenderung kepada amal saleh (misalnya, ingin berpuasa) dan nafsu yang cenderung
kepada syahwat (misalnya, ingin berbuka) akan bertempur dan saling membunuh.
Saat itu, cahaya dan rahmat Allah akan segera membantu hati, sedangkan
kegelapan akan menolong nafsu. Saat kedua barisan pasukan itu bertemu dan
pertempuran semakin sengit, tak ada jalan lain bagi seorang hamba kecuali ia
harus takut kepada Allah dan bertawakkal kepada-Nya. Seperti itulah yang
terjadi dalam setiap amal saleh yang dikerjakannya hingga ia berhasil sampai
kehadirat Allah. Saat itu, kekuasaan nafsu akan terputus dan kalah.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share jzkk Moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin
BalasHapus