“Bisa jadi hati terhenti pada
cahaya-cahaya, sebagaimana terhijabnya jiwa oleh gelapnya baying-bayang
ciptaan.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Bisa jadi hati tertutup oleh cahaya-cahaya dan
terhenti dari perjalanannya menuju Allah, sebagaimana jiwa tertutup oleh
tebalnya ciptaan, syahwat, dan kenikmatan sehingga terhalang dari Allah swt.
Hijab yang menghalangi dari Allah itu ada dua macam.
Pertama, hijab yang bersumber dari cahaya, yaitu ilmu dan
pengetahuan. Jika hati berhenti padanya, ia akan merasa cukup dengannya dan
menjadikannya sebagai tujuan dan maksud.
Kedua, hijab yang bersumber dari kegelapan, yaitu nafsu
syahwat dan kebiasaannya. Ia digambarkan dengan ketebalan dan kegelapan karena
tidak bisa dihilangkan, kecuali dengan perjuangan dan penderitaan.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar