Senin, 28 September 2015

Al-Hikam 156

“Bisa jadi hati terhenti pada cahaya-cahaya, sebagaimana terhijabnya jiwa oleh gelapnya baying-bayang ciptaan.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Bisa jadi hati tertutup oleh cahaya-cahaya dan terhenti dari perjalanannya menuju Allah, sebagaimana jiwa tertutup oleh tebalnya ciptaan, syahwat, dan kenikmatan sehingga terhalang dari Allah swt.
Hijab yang menghalangi dari Allah itu ada dua macam.
Pertama, hijab yang bersumber dari cahaya, yaitu ilmu dan pengetahuan. Jika hati berhenti padanya, ia akan merasa cukup dengannya dan menjadikannya sebagai tujuan dan maksud.
Kedua, hijab yang bersumber dari kegelapan, yaitu nafsu syahwat dan kebiasaannya. Ia digambarkan dengan ketebalan dan kegelapan karena tidak bisa dihilangkan, kecuali dengan perjuangan dan penderitaan.

(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar