Jumat, 16 Oktober 2015

Alhikam 1 (Buku Kedua)

“Mahasuci Allah yang tidak membuat penanda atas para wali-Nya, kecuali dengan penanda atas Diri-Nya. Dia juga tidak mempertemukan dengan mereka, kecuali orang yang Dia kehendaki untuk sampai kepada-Nya.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Mahasuci Allah yang sengaja menjadikan penanda diri-Nya sebagai penanda para wali-Nya. Sulit bagi kita mengenali seorang wali, sebagaimana sulit mengenali Allah.
Karena Allah terhijab dengan alam semesta, jalan untuk sampai kepada-Nya dan mengenali-Nya merupakan perkara yang amat sulit. Jika hijab tersebut tersingkap di hadapan seseorang, tentu itu adalah karunia besar dan anugerah agung yang harus disyukurinya.
Demikian pula seorang wali, ia terhalang oleh tebalnya ciptaan-ciptaan lahir, makanan dan minuman yang ia konsumsi, dan perbuatan manusiawi lainnya sehingga untuk mengenalinya pun perkara yang sulit. Jika seseorang bisa mengenali seorang wali, berarti ia telah mendapatkan anugerah dan karunia yang harus ia syukuri.
Kesimpulannya, mendapat makrifat dan mengenali Allah secara khusus adalah bentuk perhatian dan kasih sayang Allah swt. kepada seorang hamba, bukan karena permohonan atau karena sebab tertentu. Demikian pula mengenali seorang wali. Bahkan, mengenali seorang wali itu lebih sulit daripada mengenali Allah swt. karena Allah swt. sudah dikenal dengan kesempurnaan dan keindahan-Nya. Sementara itu, seorang wali sama dengan kita. Ia biasa makan dan minum serta melakukan aktifitas manusia biasa seperti kita.
Jika Allah ingin memperkenalkanmu dengan seorang wali-Nya agar kau mendapatkan manfaat darinya, Dia akan menutupi wujud kemanusiaannya dan memperlihatkan padamu wujud keistimewaannya. Tak ada yang dapat mengenali para wali atau berkumpul bersama mereka, kecuali yang dikehendaki Allah untuk sampai kepada-Nya karena mereka adalah para kekasih Allah. Allah akan cemburu jika mereka dikerumuni manusia. Barang siapa yang akan dikenalkan Allah kepadanya maka Allah akan menghimpunnya dengan mereka dalam sebuah persahabatan khusus.
Para Wali ini ada dua kelompok. Kelompok pertama, yang terlihat di mata orang awam dan orang khusus. Kelompok kedua, yang hanya terlihat di mata orang khusus. Di samping itu, ada juga hamba-hamba Allah yang tak seorang pun makhluk-Nya mampu melihat mereka, bahkan para malaikat yang bertugas mencabut nyawa sekalipun. Yang mencabut nyawa mereka adalah Allah langsung, dan badan mereka tak sedikit pun tersentuh debu.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr wb. Dengan hormat memohon ijin utuk mengkopi. Semoga panjenegan mendapat berkah Allah SWT yang berlimpah. Amin Amin Amin Ya Robbal Alamin

    BalasHapus