Rabu, 21 Oktober 2015

Alhikam 15 (Buku Kedua)

“Allah mengetahui bila hamba ingin agar rahasia pertolongan-Nya tampak. Dia berfirman, ‘Dia yang menentukan rahmat-Nya untuk siapa yang Dia kehendaki.’ Allah juga mengetahui bila mereka dibiarkan begitu saja, tentu mereka tidak akan beramal karena bersandar pada keputusan azali. Oleh karena itu, Dia berfirman, ‘Sesungguhnya rahmat Allah akan sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.’”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

“Rahasia” adalah sesuatu yang tertutup karena ia tersembunyi dari kita. Ketika Allah mengetahui bahwa kita menghendaki pertolongan itu terjadi dan kita memintanya dengan do’a dan amal saleh serta yakin bahwa keduanya berpengaruh pada datangnya pertolongan yang kita inginkan itu, Dia langsung berfirman, “Dia yang menentukan rahmat-Nya untuk siapa yang dikehendaki-Nya.”
Firman Allah ini menghentikan kita dan memutus ketamakan kita karena mungkin pertolongan Allah itu khusus diberikan kepada beberapa manusia saja. Sebagaimana halnya kenabian, ketika orang-orang merindukan datangnya nabi di akhir zaman, banyak orang yang mengaku sebagai nabi. Namun, Allah mematahkan klaim mereka dengan firman-Nya, “Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan.” (QS. al-An’am [6]: 124)
Allah juga mengetahui bahwa jika mereka dibiarkan begitu saja setelah mendapati bahwa pertolongan azali itu khusus diterima sebagian orang saja dan bukan untuk umum, niscaya mereka tidak akan beramal karena hanya bersandar kepada putusan azali itu. Mereka akan berkata, “Jika di masa azali telah ditetapkan bahwa kami adalah orang-orang khusus yang mendapatkan pertolongan Allah, niscaya kami akan selamat dari neraka dan akan masuk surga. Maka dari itu, kami tidak perlu lagi beramal atau berdo’a.”
Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” Orang yang berbuat baik adalah orang yang sering beramal saleh. Kedekatan rahmat Allah itu adalah tanda pertolongan azali Allah. Walaupun tidak menjadi sebab yang mendatangkan pertolongan itu, amal saleh tidak patut ditinggalkan hanya karena bersandar pada putusan azali.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar