“Perhatian Allah kepadamu bukanlah
karena sesuatu yang timbul dari dirimu. Di manakah kau ketika perhatian dan
pemeliharaan-Nya menemuimu, padahal di zaman azali belum ada keikhlasan amal
ataupun ahwal. Bahkan, belum ada apa-apa selain banyaknya karunia dan pemberian
semata.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Perhatian atau pemberian Allah kepadamu bukan karena
do’a atau amal saleh yang kaulakukan. Coba ingat, di mana dirimu ketika Allah
memberimu perhatian dan perlindungan-Nya? Maknanya, di masa azali kau sendiri tidak ada. Tentu saja,
itu menafikan semua yang bersumber darimu. Jika dirimu dahulu tidak ada,
berarti tak ada pula sesuatu yang bersumber dari dirimu, baik do’a maupun amal
saleh. Meskipun demikian, Allah tetap memberimu perhatian dan karunia.
Di masa azali, belum ada amal yang ikhlas, seperti
do’a, shalat, dan puasa, tidak pula ada ahwal.
Bahkan, belum ada apa-apa selain karunia dan pemberian Allah semata. Oleh
karena itu, do’a bukanlah sebab terwujudnya sesuatu yang diminta. Demikian pula
amal saleh, itu bukanlah sebab yang memengaruhi pemberian dan perhatian Allah
atau sebab seorang masuk surga dan selamat dari neraka.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar