Jumat, 23 Oktober 2015

Alhikam 27 (Buku Kedua)

“Cahaya orang bijak mendahului ucapan mereka. Ketika cahaya terpancar, nasihat itu pun akan sampai.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Cahaya orang-orang bijak atau ‘arif yang mengenal Allah mendahului ucapan mereka. Cahaya orang-orang ‘arif maksudnya adalah cahaya makrifat mereka, yaitu kekuatan keyakinan mereka bahwa semua perkara ada di tangan Allah dan tiada sekutu bagi-Nya. Jika mereka ingin membimbing seorang hamba Allah dan memberi nasihat kepadanya dengan izin Allah, mereka segera menghadap Allah dan meminta bantuan-Nya untuk mengatur hati hamba itu supaya siap menerima apa yang dinasihatkan kepada mereka. Saat itulah, dari qalbu orang-orang ‘arif itu akan keluar cahaya yang bersumber dari batin mereka dan sampai ke hati hamba tersebut.
Ketika cahaya masuk ke hati hamba Allah yang ingin dinasihatinya, nasihat dan ungkapan mereka akan mudah diterima oleh hatinya, seumpama bumi tandus yang menerima hujan. Dengan begitu, ia akan mendapatkan manfaat yang sempurna dari mereka.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar