Rabu, 14 Januari 2015

Al-Hikam 6

“Jangan sampai tertundanya karunia Tuhan kepadamu, setelah kau mengulang-ulang doamu, membuatmu putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai pilihan-Nya, bukan sesuai pilihanmu, pada waktu yang diinginkan-Nya, bukann pada waktu yang kau inginkan”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

            Allah Swt menegaskan bahwa Dia akan mengabulkan semua doa. Dia berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu’min [40]: 60)
            Do’a yang pengabulannya ditunda, mungkin lebih baik bagi seorang murid daripada do’a yang pengabulannyadisegerakan. Karena bisa jadi, penundaan do’a itu ditujukan agar ia semakin bersungguh-sungguh dalam beribadah dan semakin merasa takut kepada Allah. Dalam situasi ini, biasanya setan akan datang dan membisikinya, “jika benar tekadmu kuat, Tuhanmu pasti sudah mengabulkan do’amu, menghilangkan sifat-sifat kemanusiaanmu yang buruk,dan mewujudkan segala keinginanmu”. Sehingga sang murid pun tidak sadar bahwa ditundanya pengabulan do’a itu adalah lebih baik baginya.
            Bisa jadi pula, ditundanya pengabulan do’a tersebut disebabkan oleh sifat buruk sang murid yang terlalu banyak dan tidak bisa dihilangkan kecuali dalam waktu yang lama, sehingga mujahadah dan riyadhah yang dilakukannya masih belum berpengaruh pada pengabulan do’a-do’anya.
            Orang-orang ‘arif mengumpamakan ala mini dengan tanah yang dipenuhi tumbuhan berduri. Kadang durinya besar-besar dan banyak sehingga sulit dilalui dan bisa melukai. Kadang durinya kecil, sedikit dan mudah dihilangkan. Demikian pula sifat-sifat jiwa, ada yang sangat buruk dan berjumlah banyak sehingga untuk menghilangkannya membutuhkan waktu yang lama dan perjuangan yang panjang. Terkadang sifat-sifat itu tidak terlalu buruk dan hanya sedikit sehingga tidak perlu waktu yang lama dan perjuangan panjang untuk membersihkannya. Ketika tujuan utama seorang murid adalah menghilangkan sifat buruk jiwa, meski itu memakan waktu lama dan berakhir di ujung usia, semua penderitaan dan perjuangannya selama masa itu tidaklah seberapa dibandingkan dengan tujuan utama itu.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar