“Berhati-hatilah bila kebaikan Allah
selalu kaudapatkan bersamaan dengan maksiat yang terus kaulakukan!
Berhati-hatilah! Bisa jadi, itu adalah awal kehancuranmu yang berangsur-angsur.
Allah swt. berfirman, “Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke
arah kebinasaan) dengan cara yang tidak mereka ketahui.”” (QS. Al-A’raf [7]:
182)
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Kita sering melihat banyak manusia
yang tidak bersyukur atas nikmat Allah, namun nikmat itu tidak hilang dari
mereka. Bisa jadi, hal itu merupakan proses penarikan nikmat yang dilakukan
secara berangsur-angsur oleh Allah. Karena prosesnya yang berangsur-angsur itu,
mereka pun tidak menyadarinya. Namun, berikutnya Allah akan merampas seluruh
nikmat itu dari mereka secara tiba-tiba.
Ada yang mengatakan, maksud ayat di
atas ialah Allah akan terus memberi mereka nikmat dan membuat mereka lupa
bersyukur. Jika mereka sudah bergelimang kenikmatan dan terhalang dari Pemberi
nikmat, seluruh nikmat itu akan direnggut dari mereka secara tiba-tiba.
Ada yang berpendapat bahwa setiap
kali mereka membuat kesalahan baru, maka Allah akan menambah nikmat untuk
mereka dan membuat mereka lupa memohon ampunan atas kesalahan itu.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)