Sabtu, 13 Juni 2015

Al-Hikam 70

“Ada orang-orang yang Allah tetapkan untuk melayani-Nya. Ada pula orang-orang yang Allah pilih untuk mencintai-Nya. “Kepada tiap-tiap golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidaklah terbatas.”
(QS. Al-Isra’ [17]: 20)”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

            Yang dimaksud dengan “orang-orang yang melayani-Nya” adalah orang-orang yang menaati Allah secara lahir. Mereka adalah para zahid dan ‘abid yang layak menempati surga-Nya. Sementara itu, yang dimaksud dengan “orang-orang yang mencintai-Nya” adalah para muhibbin dan ‘arif yang didekati-Nya dan masuk ke hadirat-Nya. Kedua kelompok ini sama-sama ingin melayani dan mendekatkan diri kepada Allah. Bedanya, kelompok pertama lebih banyak dengan anggota tubuh, sedangkan kelompok kedua lebih banyak dengan hati.
            Pengelompokan ini merupakan kehendak Allah. Oleh karena itu, terlarang bagi hamba yang memahami hal ini untuk meremehkan atau memandang rendah salah satu kelompok tersebut.
            Abu Yazid berkata, “Allah melongok ke dalam hati para wali-Nya. Di antara mereka, ada yang belum layak mengemban makrifat maka Allah akan menyibukkan mereka dengan ibadah.”


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar