“Ada orang-orang yang Allah tetapkan
untuk melayani-Nya. Ada pula orang-orang yang Allah pilih untuk mencintai-Nya.
“Kepada tiap-tiap golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan
bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidaklah terbatas.”
(QS. Al-Isra’ [17]: 20)”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Yang dimaksud dengan “orang-orang
yang melayani-Nya” adalah orang-orang yang menaati Allah secara lahir. Mereka
adalah para zahid dan ‘abid yang layak menempati surga-Nya.
Sementara itu, yang dimaksud dengan “orang-orang yang mencintai-Nya” adalah
para muhibbin dan ‘arif yang didekati-Nya dan masuk ke
hadirat-Nya. Kedua kelompok ini sama-sama ingin melayani dan mendekatkan diri
kepada Allah. Bedanya, kelompok pertama lebih banyak dengan anggota tubuh,
sedangkan kelompok kedua lebih banyak dengan hati.
Pengelompokan ini merupakan kehendak
Allah. Oleh karena itu, terlarang bagi hamba yang memahami hal ini untuk
meremehkan atau memandang rendah salah satu kelompok tersebut.
Abu Yazid berkata, “Allah melongok
ke dalam hati para wali-Nya. Di antara mereka, ada yang belum layak mengemban
makrifat maka Allah akan menyibukkan mereka dengan ibadah.”
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar