“Siapa yang merasakan buah amalnya
di dunia maka itu bukti bahwa amalnya diterima di akhirat.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Yang dimaksud dengan “buah amal di
dunia” adalah kenikmatan dalam beramal. Bila seseorang sudah merasakan
nikmatnya beramal, itu berarti bahwa amal tersebut telah diterima Allah selagi
masih di dunia.
Abu Turab berkata, “Jika seorang
hamba tulus dalam amalnya, ia akan mendapatkan manisnya amal itu sebelum
mengerjakannya. Jika ia ikhlas dalam amalnya, ia akan mendapatkan manisnya amal
itu saat mengerjakannya.”
Amal yang memiliki sifat-sifat
seperti ini akan diterima Allah. Bila Allah telah menerima amal seorang hamba
di dunia, itu adalah tanda bahwa kelak di akhirat, Dia akan memberinya pahala,
sebagaimana yang akan dijelaskan.
Sekalipun telah merasakan manisnya
beramal, seorang hamba tidak layak untuk terlena dan merasa bahagia terlebih
dahulu. Ia juga tidak layak berharap agar amal tersebut terus berlangsung
lantaran ia merasa nikmat dan mujur di dalamnya. Hal itu bisa merusak
keikhlasannya dalam beribadah dan ketulusan niatnya.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar