“Menunda amal karena menunggu waktu
yang luang termasuk tanda kebodohan”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Jika seorang murid menunda-nunda amal yang bisa mendekatkannya kepada Tuhannya
karena merasa tidak memiliki waktu luang disela kesibukan duniawinya, tindakan
itu merupakan tanda kebodohan jiwanya. Disebut bodoh karena ia telah menunda
amalnya dengan menunggu waktu luang. Padahal, bisa jadi alih-alih mendapatkan
waktu luang untuk beramal ibadah, justru ajal yang menjemputnya tiba-tiba. Bisa
jadi juga, justru kesibukannya semakin bertambah karena kesibukan dunia pasti
akan terus bertumpuk sebab satu sama lain saling berkaitan.
Bahkan, andai kata ia mendapatkan
waktu luang, tentu tekad dan niatnya pun sudah melemah. Oleh karena itu, sepatutnya ia segera bangkit
melakukan amal-amal yang mendekatkan dirinya kepada Tuhannya sebelum terlambat.
Pepatah mengatakan, “waktu ibarat pedang. Jika kau tidak bisa menggunakannya,
niscaya ia akan menebasmu.”
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar