“Orang-orang yang sedang menuju
Allah mendapat petunjuk melalui cahaya perjalanan, sedangkan orang-orang yang
sudah sampai kepada-Nya mendapat petunjuk melalui cahaya pertemuan dengan-Nya.
Golongan pertama mendatangi cahaya, sedangkan golongan kedua didatangi oleh
cahaya. Allah swt. berfirman, “Katakan ‘Allah’, lalu biarkan mereka
bermain-main dalam kesibukannya.””
(QS.al-An’am[6]: 92)
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Cahaya yang didapat golongan pertama
ialah cahaya yang didapat dari ibadah dan riyadhah
(olah batin) yang dijadikannya sebagai jalan menuju Allah karena biasanya
perjuangan akan membuahkan cahaya di dalam hati. Dengan cahaya itu, mereka akan
berjalan menuju Allah.
Adapun golongan kedua, justru cahaya
Allahlah yang mendatangi mereka sehingga mereka akan mudah mengenali Allah
tanpa perjuangan dan susah payah.
Golongan pertama akan menjadi budak
cahaya dan amat membutuhkannya untuk sampai kepada tujuan dan keinginan mereka.
Sementara itu, golongan kedua akan dengan sendirinya didatangi cahaya itu
sehingga ia tidak perlu bersusah payah dalam mendapatkannya.
Adapun maksud firman “Katakan Allah”
ialah menghadaplah kepada-Nya semata dan jangan cenderung kepada cahaya-cahaya
atau hal-hal selain-Nya. Kemudian, maksud “biarkan mereka bermain-main dalam
kesibukannya” ialah bahwa tindakan memurnikan tauhid, setelah menyingkirkan
kebendaan, merupakan sikap yang didasari haqqul
yakin (keyakinan yang kokoh), sedangkan melihat kepada selain Allah
hanyalah permainan dan leha-leha. Tentu itu adalah sifat orang-orang yang mahjub (terhalang).
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar