“Jika engkau menginginkan kemuliaan
yang abadi, jangan membanggakan kemuliaan yang fana.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Jika kau menghendaki kemuliaan
abadi, jauhilah segala sebab dan yakinlah dengan adanya Sang Pencipta sebab.
Pencipta sebab adalah Tuhan Yang Abadi sehingga ketergantunganmu kepada-Nya
menjadi sumber kemuliaan yang abadi.
Jangan kau tertipu dengan kemuliaan yang fana,
misalnya dengan menyadari sebab dan tidak menyadari siapa Penciptanya. Karena
sebab itu fana, ketergantunganmu terhadap sebab menjadi sumber kemuliaan yang
tidak abadi.
Apabila kau merasa mulia karena Allah, kemuliaanmu
akan abadi dan tak seorangpun yang mampu menghinakanmu. Namun, jika kau
mendapat kemuliaan dari selain-Nya, seperti dari harta, kehormatan, dan
kedudukan, dan kau merasa puas serta menjadikannya sandaran, lalu lalai dari
Tuhanmu, maka tak ada keabadian bagi kemuliaan itu. Tak ada kemuliaan pada
sesuatu yang kau banggakan selain Tuhan.
Oleh sebab itu, ketika seorang ‘arif mendengar suara seseorang yang menangis, ia bertanya
kepadanya, “Ada apa denganmu?” Orang itu menjawab, “Guruku meninggal dunia.”
Kemudian, orang ‘arif itu berkata,
“Mengapa kau anggap gurumu yang mati?”
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Bismillahirrohmaanirrohiim mohon share moga kita semua dikurniakan pandangan rahmat Allah hingga ke Jannah Aamiin Allahumma Aamiin
BalasHapus