Sabtu, 08 Agustus 2015

Al-Hikam 96

“Adakalanya Dia membukakan pintu ketaatan untukmu, namun tidak membukakan pintu penerimaan. Adakalanya Dia menetapkanmu berbuat dosa, namun ternyata dosa itu menjadi sebab sampainya dirimu kepada-Nya.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Hal itu dikarenakan, ketaatan terkadang disertai pula dengan kekurangan-kekurangan yang merusak keikhlasan, seperti sifat ‘ujub, sikap bergantung pada ketaatan itu, dan kebiasaan merendahkan orang yang tidak melakukan ketaatan. Semua keburukan itu menghambat ketaatanmu untuk diterima Allah.
Di sisi lain, dosa terkadang juga diikuti dengan permohonan perlindungan kepada Allah dan maaf dari-Nya, penghinaan terhadap diri sendiri, dan pengagungan orang yang tidak melakukannya. Oleh karena itu, dosa bisa menjadi sumber pengampunan Allah untuknya dan sampainya ia ke hadirat-Nya.
Atas dasar itu, seorang hamba tidak patut melihat penampilan lahir segala sesuatu, tetapi hendaknya ia melihat kepada hakikat dan intinya sehingga jika ia sedang taat, ia akan takut. Namun, jika ia sedang bermaksiat, ia tetap berharap.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar