Jumat, 28 Agustus 2015

Al-Hikam 112

“Tidak setiap orang yang memperoleh keistimewaan sepenuhnya terbebas dari dorongan nafsu.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Tidak setiap orang yang mendapatkan perkara luar biasa, seperti dapat mempersingkat perjalanan, terbang di udara, atau berjalan di atas air, sepenuhnya terbebas dari gejolak nafsu, dorongan syahwat, kesalahan, dan pelanggaran.
Ibnu Atha’illah berkata, “Tidak semua orang yang mendapat karamah terbebas dari salah,” Bahkan mungkin, sebagian orang yang mendapatkan karamah itu tidak mampu istikamah.
Karamah sejati adalah sikap istikamah yang dimiliki seseorang. Lain halnya dengan karamah yang berupa perkara-perkara luar biasa yang kadang kala terjadi pada orang yang tidak beristikamah dengan sempurna. Bahkan, karamah seperti ini banyak terjadi pada para pemula dan tidak tampak pada orang yang sudah benar-benar istikamah dan tawakkal. Sekalipun demikian, keduanya termasuk orang-orang yang dekat dengan Allah. Oleh karena itu, kita harus tetap menghormati mereka dan memuliakannya. Namun, ahli istikamah lebih harus dimuliakan daripada ahli istikamah.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar