“Siapa yang beribadah karena
mengharap sesuatu dari Allah atau untuk menghindari hukuman-Nya berarti belum
menunaikan hak-hak sifat-Nya.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Hal itu dikarenakan, ia mengharap pahala dari-Nya atau
menghindari hukuman yang akan dijatuhkan-Nya di hari akhir. Di sini, ia hanya
ingin mendapat keuntungan pribadinya, berupa pahala atau terbebas dari siksa.
Lain halnya jika ia beribadah kepada-Nya untuk mengagungkan dan memuliakan-Nya,
serta menunaikan sifat-sifat terpuji-Nya yang tak seorangpun menandinginya.
Saat itu, berarti ia telah melaksanakan hak sifat-sifat-Nya.
Allah swt. telah mewahyukan kepada Daud as., “Orang
yang paling Kucintai ialah yang menyembah-Ku tanpa keinginan apa-apa, tetapi
hanya ingin menunaikan hak-hak rububiyah-Ku.”
Dalam hadis disebutkan, “Janganlah seorang dari kalian
menjadi seperti hamba yang buruk; jika takut barulah ia bekerja. Jangan pula
menjadi seperti seorang pekerja yang buruk; jika tidak diberi upah, tidak mau
bekerja.”
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar