Sabtu, 01 Agustus 2015

Al-Hikam 89

“Pemberian dari makhluk adalah keterhalangan, sedangkan penangguhan pemberian dari Allah merupakan karunia.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

            Jika kau terima pemberian dari seorang manusia seraya kau lalai dari Tuhanmu, maka pemberian itu sejatinya merupakan keterhalanganmu dari karunia Allah. Karena dalam hal ini kau tidak melihat Allah dan terlalu menggantungkan diri pada nasib mujurmu.
Jika Allah enggan memberimu, sesungguhnya itu adalah karunia untukmu. Dengan cara itu, hatimu tidak akan pernah melupakan-Nya. Walaupun secara lahir Allah tidak memberimu, namun secara batin itu adalah pemberian-Nya kepadamu. Allah memaksamu untuk berdiri di depan pintu-Nya dan membebaskanmu dari hijab-Nya.
Kesimpulannya, pemberian dari makhluk adalah keterhalangan karena di dalamnya tersimpan kecintaanmu terhadap mereka akibat pemberian itu. Kau pasti selalu mengikuti keinginan mereka agar bisa mengambil pemberian itu. Sementara itu, penangguhan pemberian Allah merupakan kebaikan untukmu karean Dia adalah kekasihmu. Setiap yang dilakukan seorang kekasih, tentu dicintai oleh yang mengasihinya.
Dalam wasiatnya, Ali bin Abi Thalib berkata, “Jangan anggap ada pemberi nikmat selain Allah! Anggap nikmat yang kau terima dari selain-Nya sebagai utang yang harus kaubayar!”


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar