“Tatkala berkurang apa yang
membuatmu senang maka berkuranglah pula apa yang kau sedihkan.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Ketika harta dan hal lainnya berkurang padamu,
berkurang pula apa yang membuatmu bersedih. Siapa yang darinya Allah swt. singkirkan
kelebihan dunia, lalu ia ridha atas hal itu, puas dengan yang sedikit, dan
tidak mencari tambahan, baik berupa harta maupun kedudukan, berarti akalnya
sempurna dan pandangannya terhadap dirinya baik. Ia telah mampu menghindarkan
kerusakan akibat kesedihan dari dirinya dengan meninggalkan kesedihan itu. Ia
juga tidak melihat kepada maslahat berupa kebahagiaan yang timbul dari sesuatu
yang bisa cepat hilang.
Menurut orang yang berakal, “Menghindarkan kerusakan
lebih didahulukan daripada mencari maslahat. Dan sesuatu yang disenangi adalah
juga yang disedihkan. Jika yang disenangi sedikit, kesedihannya pun sedikit.
Jika yang disenangi banyak, kesedihannya pun banyak.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar