Rabu, 25 November 2015

Alhikam 81 (Buku Kedua)

“Jika kau mengetahui bahwa setan tidak pernah lupa kepadamu, jangan kau lalai terhadap Dzat yang menggenggam nasibmu”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Jika kau mengetahui bahwa setan tidak pernah lupa kepadamu, juga tidak bosan menyesatkanmu, menggoda, dan memerangimu, jangan kau lalai terhadap Dzat yang memegang ubun-ubunmu karena setan takkan pernah berhenti menjerumuskanmu. Setan telah berjanji akan terus menggoda manusia, seperti yang tertulis dalam firman-Nya, “Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS.al-A’raf[7]: 17)
Dalam satu riwayat disebutkan bahwa setiap manusia memiliki setan yang menaruh belalainya di hati manusia. Jika manusia lupa berzikir kepada Allah, setan akan membisikinya. Sebaliknya, jika manusia berzikir, setan akan mundur dan menutup diri. Oleh karena itu, jangan lupa kepada Dzat yang menentukan nasibmu, yaitu Allah swt. Jangan kau lupa untuk berlindung kepada-Nya karena Dialah yang akan mencukupi dan melindungimu.
Allah swt. berfirman kepada setan, “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu (setan) terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (QS.al-Hijr[15]: 42)
Dalam ayat lain, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.” (QS.an-Nahl[16]: 99)
Siapa yang memiliki sifat-sifat keimanan, ‘ubudiyah, tawakkal, dan selalu berlindung kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya dalam mengalahkan musuhnya.
Dzun Nun Al-Mashri berkata, “Jika setan bisa melihatmu dari tempat yang tak bisa kau lihat, Allah bisa melihat setan itu dari tempat setan tak bisa melihat-Nya. Oleh karena itu, mintalah pertolongan Allah atas gangguan setan ini.”
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri ra., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Iblis berkata kepada Tuhannya: Demi keagungan dan kebesaran-Mu, aku tidak akan berhenti menggoda anak Adam selama ruh mereka masih dalam jasad mereka. Maka Allah berkata kepada Iblis: Demi keagungan dan kebesaran-Ku, Aku tidak akan berhenti mengampuni mereka selama mereka meminta ampun kepada-Ku.’”


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar