Rabu, 25 November 2015

Alhikam 88 (Buku Kedua)

“Pecinta bukanlah orang yang mengharapkan imbalan atau upah dari kekasihnya. Sejatinya, pecinta adalah yang mau berkorban untukmu, bukan yang menuntut pengorbanan darimu.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Pecinta sejati bukanlah orang yang mengharapkan imbalan dari kekasihnya atas pengorbanan yang diberikannya. Ia tidak berniat mengharap surga dan selamat dari neraka dengan amal saleh yang dilakukannya atau tidak meminta upah berupa materi duniawi dan ukhrawi atas amalnya itu.
Pecinta sejati adalah orang yang mau berkorban untukmu, bukan orang yang menuntut pengorbanan darimu. Sesungguhnya, cinta sejati adalah yang selalu mengenang sifat-sifat kekasihnya di dalam hati sehingga pada diri pecinta tak ada keinginan sama sekali untuk menoleh kepada selain kekasihnya. Siapa yang menyembah Allah untuk mengharap surga-Nya, berarti ia tidak mencintai Allah, tetapi hanya mencintai surga-Nya.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar