Selasa, 17 November 2015

Alhikam 45 (Buku Kedua)

“Jangan sampai nikmat yang berlimpah membuatmu lalai dalam menunaikan kewajiban bersyukur karena hal itu dapat merendahkan harga dirimu.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Jangan sampai limpahan nikmat membuatmu terpesona dan lalai dalam menunaikan kewajiban-kewajiban syukurmu kepada Tuhan atas nikmat itu. Misalnya, dengan melihat kelemahan dirimu dalam menunaikan hak-hak itu sehingga kau lupa bersyukur. Sikap lalai itulah yang dapat merendahkan harga dirimu. Allah swt. telah mengangkat harga dirimu dan membuat yang sedikit padamu menjadi banyak. Allah swt. berfirman, “Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (QS.al-An’am[16]: 160)
Jangan sampai banyaknya nikmat yang diberikan Allah swt. kepadamu membuat dirimu lupa bersyukur kepada-Nya. Jangan sampai pula kau berpandangan bahwa nikmat yang kau rasakan itu datang dengan sendirinya sehingga kau tidak mau bersyukur kepada yang memberinya. Kedua sikap ini adalah sikap yang bodoh dan tercela. Diantara bentuk syukur dengan lisan adalah berzikir mengingat Allah swt, atau membaca wirid setelah shalat lima waktu.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar