“Bagaimana mungkin Allah terhijab
oleh sesuatu, sedangkan Dia tampak, ada, dan hadir pada sesuatu yang dijadikan
hijab.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Bagaimana mungkin Allah swt. terhijab oleh sesuatu,
sedangkan pada sesuatu yang menjadi hijab itu Allah tampak dan hadir serta bisa
disaksikan oleh para pemilik mata batin.
Bagaimana mungkin sesuatu yang menjadi objek
penampakan Allah menjadi hijab bagi-Nya.
Keterhalangan Allah hanya terjadi bagi orang-orang yang dibutakan mata hatinya
sehingga tidak bisa melihat-Nya pada segala sesuatu.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar