Selasa, 17 November 2015

Alhikam 54 (Buku Kedua)

“Usiamu yang berlalu tidak dapat digantikan dan apa yang kau raih darinya tidak ternilai harganya.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Usiamu yang berlalu tidak akan pernah kembali lagi. Jika kau tidak melakukan amal saleh disepanjang usiamu, kau akan kehilangan kebahagiaan sebesar usiamu itu dan kau tidak akan mendapatkannya lagi.
Apa yang kau raih selama usiamu tak ternilai harganya dan tak bisa diukur dengan apapun. Jika kau sibuk dengan hak-hak Allah swt. selama usiamu, kau akan meraih kerajaan besar di akhirat, kemuliaan agung yang tidak akan fana. Oleh karena itu, para salafusshaleh amat memerhatikan setiap desah nafas dan setiap detik waktu mereka dengan segera menggunakan kesempatan dan waktunya. Mereka senantiasa tidak puas dengan apa yang telah mereka lakukan untuk Tuhannya.
Dalam hadis disebutkan, “Waktu yang tidak dimanfaatkan seorang hamba untuk mengingat Allah swt. akan menjadi waktu penyesalan baginya.”
Ada yang berkata, “Dihari kiamat, akan diperlihatkan setiap hamba hari-hari yang telah dilaluinya dalam bentuk simpanan yang diletakkan berbaris-baris dalam 20 lemari. Disetiap lemari, terdapat satu kenikmatan atas amal shaleh yang telah dilakukannya di dunia. Jika suatu ketika ia tidak melakukan amal shaleh, lemari itu terlihat kosong. Ia pun akan menyesalinya. Namun, saat itu penyesalan sudah tidak lagi berguna.”


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar