“Usiamu yang berlalu tidak dapat
digantikan dan apa yang kau raih darinya tidak ternilai harganya.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Usiamu yang berlalu tidak akan pernah kembali lagi.
Jika kau tidak melakukan amal saleh disepanjang usiamu, kau akan kehilangan
kebahagiaan sebesar usiamu itu dan kau tidak akan mendapatkannya lagi.
Apa yang kau raih selama usiamu tak ternilai harganya
dan tak bisa diukur dengan apapun. Jika kau sibuk dengan hak-hak Allah swt.
selama usiamu, kau akan meraih kerajaan besar di akhirat, kemuliaan agung yang
tidak akan fana. Oleh karena itu, para salafusshaleh
amat memerhatikan setiap desah nafas dan setiap detik waktu mereka dengan
segera menggunakan kesempatan dan waktunya. Mereka senantiasa tidak puas dengan
apa yang telah mereka lakukan untuk Tuhannya.
Dalam hadis disebutkan, “Waktu yang tidak dimanfaatkan seorang hamba untuk mengingat Allah swt.
akan menjadi waktu penyesalan baginya.”
Ada yang berkata, “Dihari kiamat, akan diperlihatkan
setiap hamba hari-hari yang telah dilaluinya dalam bentuk simpanan yang
diletakkan berbaris-baris dalam 20 lemari. Disetiap lemari, terdapat satu
kenikmatan atas amal shaleh yang telah dilakukannya di dunia. Jika suatu ketika
ia tidak melakukan amal shaleh, lemari itu terlihat kosong. Ia pun akan
menyesalinya. Namun, saat itu penyesalan sudah tidak lagi berguna.”
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar