Selasa, 17 November 2015

Alhikam 44 (Buku Kedua)

“Orang yang tidak mengetahui nilai nikmat tatkala mendatanginya akan sadar tatkala sudah lepas dari dirinya.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Ini adalah penegasan dari hikmah sebelumnya. Ibnu Atha’illah berkata, “Turunnya kegelapan adalah sebagai pertanda dan pengenal besarnya kenikmatan karena segala sesuatu akan semakin jelas dengan adanya kebalikannya.” Saat ada lawan atau tandingannya, akan tampakklah keutamaan sebuah benda. Nikmat pandangan akan diketahui manakala seorang diuji dengan kebutaan. Kadar air dan nilainya akan diketahui seorang manakala ia diuji dengan rasa haus yang berat di tengah padang pasir tandus. Nilai air tidak akan diketahui oleh orang yang ada di pinggir danau atau sungai yang mengalir. Nikmat itu baru terasa oleh seseorang tatkala nikmat itu sudah hilang darinya.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar