“Siapa yang usianya diberkahi maka
dalam waktu singkat, ia mendapat anugerah Allah yang tidak bisa diungkap dengan
kata-kata dan tidak bisa dijangkau dengan isyarat.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Siapa yang ingin Allah berkahi usianya, Dia akan memberinya
kedekatan dengan-Nya sehingga dengan mudah dan dalam waktu singkat, ia akan
mendapatkan anugerah Allah yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan tak
bisa dijangkau dengan isyarat.
Jika Allah ingin memberkati umur seorang wali-Nya, Dia
akan memberinya kecerdasan dan kewaspadaan yang tinggi (kesadaran) sehingga ia
terdorong untuk selalu menggunakan waktunya dengan baik. Dengan begitu, ia akan
tergerak untuk selalu melakukan amal-amal saleh setiap saat. Dalam waktu
singkat, ia akan mendapatkan karunia Allah yang tak bisa diungkapkan dengan
kata-kata dan isyarat karena anugerah itu terlampau banyak dan mulia baginya.
Ungkapan dan
isyarat tak mampu melukisnya, mengingat betapa melimpah dan jernihnya anugerah
itu. Dalam satu bulan, misalnya, ia akan meraih kedudukan tinggi yang tak
pernah dialami oleh seseorang dalam seribu bulan. Seperti halnya orang yang
mendapatkan anugerah malam lailatul qadar. Itu lebih baik baginya daripada
beramal selama seribu bulan.
Seorang berkata, “Setiap malam bagi seorang ‘arif sama dengan malam lailatul qadar.”
Abu al-Abbas al-Mursi berkata, “Waktu kami seluruhnya
adalah lailatul qadar.”
Ada yang mengatakan bahwa inilah makna dari ungkapan,
“Kebaikan terus bertambah sepanjang umur.”
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar