Sabtu, 28 November 2015

Alhikam 105 (Buku Kedua)

“Siapa yang usianya diberkahi maka dalam waktu singkat, ia mendapat anugerah Allah yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata dan tidak bisa dijangkau dengan isyarat.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Siapa yang ingin Allah berkahi usianya, Dia akan memberinya kedekatan dengan-Nya sehingga dengan mudah dan dalam waktu singkat, ia akan mendapatkan anugerah Allah yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan tak bisa dijangkau dengan isyarat.
Jika Allah ingin memberkati umur seorang wali-Nya, Dia akan memberinya kecerdasan dan kewaspadaan yang tinggi (kesadaran) sehingga ia terdorong untuk selalu menggunakan waktunya dengan baik. Dengan begitu, ia akan tergerak untuk selalu melakukan amal-amal saleh setiap saat. Dalam waktu singkat, ia akan mendapatkan karunia Allah yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan isyarat karena anugerah itu terlampau banyak dan mulia baginya.
Ungkapan  dan isyarat tak mampu melukisnya, mengingat betapa melimpah dan jernihnya anugerah itu. Dalam satu bulan, misalnya, ia akan meraih kedudukan tinggi yang tak pernah dialami oleh seseorang dalam seribu bulan. Seperti halnya orang yang mendapatkan anugerah malam lailatul qadar. Itu lebih baik baginya daripada beramal selama seribu bulan.
Seorang berkata, “Setiap malam bagi seorang ‘arif sama dengan malam lailatul qadar.”
Abu al-Abbas al-Mursi berkata, “Waktu kami seluruhnya adalah lailatul qadar.”
Ada yang mengatakan bahwa inilah makna dari ungkapan, “Kebaikan terus bertambah sepanjang umur.”


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar