“Jangan sekali-kali mengharapkan
kekalnya warid yang telah selesai membentangkan cahayanya dan menyingkapkan
seluruh rahasianya. Semua yang kau butuhkan ada pada Allah dan kau tidak
memerlukan yang lain.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Jangan sekali-kali mengharapkan kekalnya ahwal qalbu yang telah selesai
membentangkan cahayanya kepadamu, yakni dengan mengajari lahir dan batinmu
cara-cara beribadah dan melaksanakan ‘ubudiyah
atau yang telah selesai menyingkapkan rahasia-rahasianya kepadamu, yaitu berupa
keagungan-keagungan rububiyah yang
tampak jelas di hadapan hatimu. Sekalipun kau telah merasakan faedah yang
diberikan warid itu, hendaknya kau
jangan sekali-kali berharap warid itu
kekal bercokol dalam dirimu, lalu kau bersedih bila ia pergi meninggalkanmu
karena yang sebenarnya kau butuhkan adalah Allah swt. bukan yang lain.
Seseorang berkata, “Setiap hal yang hilang darimu akan
ada gantinya. Akan tetapi, jika Allah hilang darimu, takkan ada pengganti-Nya.”
Allah swt. menempatkanmu ke dalam satu keadaan batin
agar kau mengambil manfaat yang berupa perkenalan dengan-Nya. Jika manfaat
tersebut telah sampai ke tanganmu, jangan kauharap ia tetap ada padamu,
sebagaimana keadaan seorang rasul tidak lagi diperlukan setelah risalahnya
tersampaikan. Keberadaan seorang penjaga amanat tidak lagi dibutuhkan setelah
amanatnya terlaksana. Jika kau meminta agar rasul dan penjaga amanat itu tetap
ada, berarti kau menjadi budak mereka.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar