Kamis, 19 November 2015

Alhikam 66 (Buku Kedua)

“Jangan sekali-kali mengharapkan kekalnya warid yang telah selesai membentangkan cahayanya dan menyingkapkan seluruh rahasianya. Semua yang kau butuhkan ada pada Allah dan kau tidak memerlukan yang lain.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Jangan sekali-kali mengharapkan kekalnya ahwal qalbu yang telah selesai membentangkan cahayanya kepadamu, yakni dengan mengajari lahir dan batinmu cara-cara beribadah dan melaksanakan ‘ubudiyah atau yang telah selesai menyingkapkan rahasia-rahasianya kepadamu, yaitu berupa keagungan-keagungan rububiyah yang tampak jelas di hadapan hatimu. Sekalipun kau telah merasakan faedah yang diberikan warid itu, hendaknya kau jangan sekali-kali berharap warid itu kekal bercokol dalam dirimu, lalu kau bersedih bila ia pergi meninggalkanmu karena yang sebenarnya kau butuhkan adalah Allah swt. bukan yang lain.
Seseorang berkata, “Setiap hal yang hilang darimu akan ada gantinya. Akan tetapi, jika Allah hilang darimu, takkan ada pengganti-Nya.”
Allah swt. menempatkanmu ke dalam satu keadaan batin agar kau mengambil manfaat yang berupa perkenalan dengan-Nya. Jika manfaat tersebut telah sampai ke tanganmu, jangan kauharap ia tetap ada padamu, sebagaimana keadaan seorang rasul tidak lagi diperlukan setelah risalahnya tersampaikan. Keberadaan seorang penjaga amanat tidak lagi dibutuhkan setelah amanatnya terlaksana. Jika kau meminta agar rasul dan penjaga amanat itu tetap ada, berarti kau menjadi budak mereka.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar