“Ada orang yang berzikir agar terang
hatinya, lalu dia pun menjadi pezikir. Ada orang yang terang hatinya, lalu dia
pun menjadi pezikir. Ada pula yang zikir dan cahayanya sama sehingga dengan
zikirnya itu ia mendapat petunjuk dan dengan cahayanya itu ia melangkah.”
--Ibnu
Atha’illah al-Iskandari--
Ada orang yang berzikir agar terang hatinya. Mereka
adalah para salikun. Kemudian, ada
orang yang terang hatinya, lalu ia berzikir. Mereka itulah para majdzubun. Baginya berzikir seakan
bernafas seperti biasa, bahkan lebih ringan lagi. Beda halnya dengan golongan
pertama (salikun).
Seperti telah dijelaskan, salik lebih sempurna daripada majdzub
karena salik benar-benar mengetahui jalan menuju Allah swt. Mereka mendapatkan
karamah dengan perjuangan dan penderitaan, sedangkan majdzub tidak demikian karena mereka tidak pernah meniti jalan
menuju Allah swt. Mereka mendapat karamah Allah karena Allah yang menarik
mereka untuk didekatkan kepada-Nya. Seperti itulah kondisi mayoritas majdzub. Jika tidak, sebagian dari mereka
mungkin akan meniti jalan yang dipersingkat oleh pertolongan Allah untuknya
sehingga ia menempuhnya dengan cepat. Di sini mungkin ia tetap menempuh jalan,
tetapi ia tidak mengalami liku-likunya dan menapaki panjang jaraknya.
(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar