Sabtu, 28 November 2015

Alhikam 100 (Buku Kedua)

“Ada orang yang berzikir agar terang hatinya, lalu dia pun menjadi pezikir. Ada orang yang terang hatinya, lalu dia pun menjadi pezikir. Ada pula yang zikir dan cahayanya sama sehingga dengan zikirnya itu ia mendapat petunjuk dan dengan cahayanya itu ia melangkah.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Ada orang yang berzikir agar terang hatinya. Mereka adalah para salikun. Kemudian, ada orang yang terang hatinya, lalu ia berzikir. Mereka itulah para majdzubun. Baginya berzikir seakan bernafas seperti biasa, bahkan lebih ringan lagi. Beda halnya dengan golongan pertama (salikun).
Seperti telah dijelaskan, salik lebih sempurna daripada majdzub karena salik benar-benar mengetahui jalan menuju Allah swt. Mereka mendapatkan karamah dengan perjuangan dan penderitaan, sedangkan majdzub tidak demikian karena mereka tidak pernah meniti jalan menuju Allah swt. Mereka mendapat karamah Allah karena Allah yang menarik mereka untuk didekatkan kepada-Nya. Seperti itulah kondisi mayoritas majdzub. Jika tidak, sebagian dari mereka mungkin akan meniti jalan yang dipersingkat oleh pertolongan Allah untuknya sehingga ia menempuhnya dengan cepat. Di sini mungkin ia tetap menempuh jalan, tetapi ia tidak mengalami liku-likunya dan menapaki panjang jaraknya.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar