Selasa, 03 November 2015

Alhikam 38 (Buku Kedua)

“Di antara tanda mengikuti hawa nafsu adalah sigap melakukan amalan sunah, namun malas menunaikan amalan wajib.”
--Ibnu Atha’illah al-Iskandari--

Di antara tanda kau mengikuti hawa nafsu adalah ketika kau lebih semangat melakukan ibadah sunah, tetapi malas dan lalai melaksanakan ibadah wajib. Demikianlah, kebatilan memang terasa ringan dilakukan, sedangkan kebenaran akan terasa berat. Wajar saja bila sebagian besar manusia menganggap ibadah wajib sebagai hal yang biasa-biasa saja. Toh, setiap orang pasti sama-sama melakukannya. Jadi, melakukan ibadah wajib bukan hal yang istimewa. Berbeda halnya dengan ibadah sunah. Ibadah sunah dapat membuat seseorang terlihat istimewa, terhormat, dan memiliki kedudukan tersendiri di hati manusia.
Orang yang beranggapan seperti di atas terlihat begitu semangat melaksanakan ibadah sunah, seperti puasa sunah, salat malam, dan pergi haji setiap tahun. Ia tidak menyadari dan berusaha melaksanakan ibadah-ibadah wajin yang kurang sempurna atau belum ia lakukan. Hal ini tak lain karena ia tidak suka melatih jiwa yang telah menipunya dan enggan berjuang melawan hawa nafsu yang telah menguasai dan mengukungnya.


(Ulasan oleh Syekh Abdullah asy-Syarqawi al-Khalwati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar